Penjarahan Di Wisma Atlet Persebaya, Wakil Walikota Armuji Akan Ambil Jalur Hukum
"Jelas nanti kita lakukan (langkah hukum) ujarnya, Kamis (26/8).
Armuji baru mengetahui peristiwa ini saat mendapatkan laporan dari warga sekitar melalui telepon. Ia memastikan diri nya tidak akan tinggal diam membiarkan tempat bersejarah ini porak poranda di jarah. Kami sangat terkejut. Tadi begitu diteleponwarga, bahwa lapangan Karanggayam yang
legendaris dan bersejarah bagi sepak bola di Surabaya sudah porak poranda," ucapnya.
Politikus PDI Perjuangan ini juga sempat meninjau langsung kondisi Wisma Persebaya.
la menyebut ada sejumlah aset yang hilang,
seperti kusen yang terbuat dari aluminium dan sejumlah unit AC. Adapula beberapa foto yang raib. Padahal menurut potret tersebut itu memiliki nilai sejarah yang penting bagi Persebaya Surabaya dan juga pendukung nya, Bonek Mania.
Untuk mengamankan sejumlah trofi, jersey dan arsip penting yang tersisa, Armuji memerintahkan Satpol PP dan Linmas untuk mengevakuasi
barang-barang tersebut ke Stadion Gelora 10 November sementara waktu.
"Kausnya Eri Irianto (dan piala) yang dipasang
harus diamankan. Kalau itu hilang semua namanya
sejarah perjalanan persepakbolaan di Surabaya tidak ada bekasnya, ucapnya.
Wisma Persebaya merupakan tempat yang bersejarah bagi dunia sepak bola di Kota Pahlawan.
Tempat ini sudah seperti kawah
candradimuka para pemain legenda Persebaya.
Di wisma ini, pemain-pemain kebanggaan arek- arek Suroboyo seperti Bejo Sugiantoro, Uston Nawawi, Mat Halil, Rendi Irawan, Anang Makruf, Yusuf Ekodono hingga Almarhum Eri Irianto,
muncul dan dibina.
Namun wisma ini telah lama kosong, sejak terjadi sengketa antara Persebaya Surabaya dan Pemkot
Surabaya di Pengadilan Negeri dan berlanjut ke proses banding di Pengadilan Tinggi, circa 2019-
2020. Satpol PP dan Linmas Kota Surabaya sendiri pernah melakukan penyegelan Wisma Persebaya
pada Mei 2019. Selama sengketa berlangsung,
wisma ini kemudian menjadi tak berpenghuni.(Denny)