Perwakilan BKKBN Jatim Sinergikan Program “BANGGA KENCANA” dengan Dinsos Provinsi Jatim
Pada kesempatan kali ini, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM, didampingi oleh Sekretaris dan Koordinator Bidang, menemui Kepala Dinas Sosial provinsi Jawa Timur, Dr. Alwi, M.Hum beserta jajarannya di Kantor Dinas Sosial untuk membahas sinergisitas program antar 2 instansi ini, pada Senin (31 Januari 2022).
Saat proses diskusi, Alwi menyampaikan tujuan program Dinas Sosial, yaitu: Meningkatkan Kesejahteraan PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) dan Meningkatkan Potensi Kesejahteraan Sosial yang memang beririsan dengan program Bangga Kencana.
Alwi berharap program ini dapat bersinergi,”seperti halnya BKKBN punya PKB sebagai tenaga lini lapangan, Dinsos juga punya tenaga sampai tingkat kecamatan yaitu pilar-pilar TKSK, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan, kalau bisa disinergikan dengan BKKBN, kerja kita semua pasti lebih baik,” ungkapnya.
Setali tiga uang, Erna selaku Perwakilan BKKBN Jawa Timur, juga menyampaikan harapan yang sama untuk dapat bersinergi, dan menyampaikan bahwa core bussiness program Bangga Kencana adalah keluarga dan memiliki pokok tugas membangun penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas.
Ditambah lagi, BKKBN telah melaksanakan pendataan keluarga sehingga memiliki data “Eligible by Name by Adress” yang bisa digunakan sebagai dasar pelaksanaan program.
“Harapan kami adalah program Bangga Kencana bisa disinergikan dengan program Dinsos. Kami punya data hasil PK dan sesuai Perpress No.72 Tahun 2021, kami melakukan pendampingan keluarga, kami membentuk tim Pendamping Keluarga untuk percepatan penurunan stunting, ” ungkap Erna.
GenRe menjadi arah diskusi kali ini karena memang memiliki prioritas sinergi yang tinggi, Dinsos yang memiliki binaan remaja membutuhkan wawasan serta edukasi tentang GenRe. Hal ini disambut positif oleh Perwakilan BKKBN Jawa Timur Dra. Maria Ernawati, MM, dan tim karena memang sejalan dengan aksi zero stunting yang memang dimulai dari persiapan remaja untuk pernikahan, kehidupan berkeluarga dan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam rangka percepatan penurunan stunting.
“Nantinya setelah kegiatan ini akan dilakukan koordinasi lebih lanjut untuk bisa bersinergi lebih baik lagi kedepannya”. pungkasnya. (Dwi)