Polda Jateng Komitmen untuk Mendukung Perbaikan Ekosistem Lingkungan dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat.
SEMARANG, - Polda Jawa Tengah secara lugas bakal menerima segala kritik yang bersifat membangun guna meningkatkan kualitas harkamtibmas dan penegakan hukum.
Hal itu dikemukakan Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi melalui Kabidhumas, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy.
Menurutnya, pemeliharaan harkamtibmas mengedepankan upaya persuasif dan peningkatan kesadaran hukum masyarakat, sedangkan upaya penegakan hukum merupakan langkah terakhir apabila sudah terkumpul bukti kuat adanya tindak pidana.
“Termasuk juga dalam bidang lingkungan hidup. Kita mendukung penanganan masalah lingkungan hidup secara komprehesif dan sesuai peraturan yang berlaku. Untuk penanganan masalah lingkungan, lanjutnya, Polda Jateng berkooordinasi dan membangun MOU dengan instansi terkait yakni Dinas Lingkungan Hidup serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jateng,” jelas Kabidhumas
Terkait penanganan limbah, Iqbal menyampaikan, Polda Jateng sudah mengambil banyak langkah hukum termasuk di antaranya menetapkan tersangka pencemaran sungai Bengawan Solo beberapa bulan lalu.
“Jangan ada persepsi negatif dan seakan-akan pihak kepolisian tutup mata atas pelanggaran hukum lingkungan. Sudah banyak kasus yang diangkat sampai ke meja hijau. Terkecuali PT RUM dan PT Pajitex, berdasar laporan Polres Sukoharjo dan Polres Pekalongan Kota, tidak ada laporan resmi terkait pencemaran di kawasan tersebut. Kalau ada laporan pasti ditindaklanjuti,” tegas Kabidhumas.
Kombes M Iqbal menambahkan, memang pernah terjadi unjuk rasa warga terkait PT RUM di Sukoharjo namun itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan dengan mediasi forkompinda Sukoharjo. Sedangkan di PT Pajitex, Kota Pekalongan, pernah terjadi kasus pengrusakan warga terhadap fasilitas kantor pabrik tekstil tersebut dan itu sudah selesai disidik oleh Polres setempat.
Menurutnya, Polda Jateng mempunyai komitmen kuat untuk mendukung perbaikan ekosistem lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Sejumlah langkah yang dilakukan Polda Jateng antara lain memprakarsai penanaman sejuta mangrove di kawasan pesisir Jawa Tengah. Program rintisan Kapolda Jateng ini mendapat apresiasi warga sekitar termasuk pakar lingkungan hidup dan Museum Rekor Indonesia.
“Karena kita juga ikut mendorong peningkatan ekonomi warga melalui budidaya kerang di wilayah tersebut. Kita juga mengusung konsep ketahanan pangan dengan beternak lele dan menanam sayuran yang hasilnya ikut dinikmati warga,” jelasnya.
Menanggapi fenomena penggunaan jebakan listrik oleh petani, dijelaskan bahwa bukan hanya Kapolda Jateng yang turut prihatin atas fenomena ini, namun juga Menteri Pertanian Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
“Saat kunjungan ke Sragen pada hari Senin 10 Januari lalu, Menteri Pertanian berdiskusi dengan petani dan Bupati setempat. Beliau menyatakan prihatin dengan jatuhnya banyak korban akibat jebakan tikus. Salah satu alternatif solusinya, Menteri mengusulkan ide pembuatan jebakan beraliran listrik yang tidak berbahaya namun efektif mengusir hama tikus,” terangnya.
Terkiat masalah ini, kata Kabidhumas, intinya Polda Jateng turut mengupayakan yang terbaik untuk kepentingan masyarakat sehingga korban jiwa tidak berjatuhan lagi.