Dua Kapolres Hadiri Rakor Penanggulangan Penyakit PMK bersama Bupati Madiun
MADIUN,- Nuswantoro Pos.com Kapolres Madiun Kota dan Kabupaten menghadiri rapat koordinasi percepatan penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak bersama Bupati Madiun H. Ahmad Dawami Ragil Saputro, S.Sos, di Pendopo Muda Graha Pemkab Madiun, Senin (6/6/2022).
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Madiun H. Hari Wuryanto, S.H., M.Ak.,
Kapolresta Madiun AKBP Suryono, S.H., S.I.K., M.H., Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo, S.H., S.I.K., M.Si., Dandim 0803 Madiun Letkol Inf. Edwin Charles, Kajari Madiun Nanik Kushartanti, Kapolsek Jajaran, Danramil Jajaran, Camat Se Kabupaten Madiun, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan.
Bupati Madiun H. Ahmad Dawami dalam sambutannya mengatakan, "Dalam penanganan PMK harus dilakukan secara menyeluruh, terpadu, berkelanjutan atau berkesinambungan serta pengambilan keputusan yang tepat, pembagian wilayah tugas dalam penanganan PMK, kordinasi dengan instasi terkait dalam penanganan PMK di wilayah Kabupaten Madiun, nenjaga ketersediaan obat untuk penanganan virus PMK.
Penyampaian materi oleh Kabid Peternakan Ir. Dorce Lomo, "PMK adalah sebuah penyakit hewan yang cepat menular yang menyerang hewan berkuku belah dan dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar, Virus PMK memiliki 7 serotipe yaitu serotipe A, O, C, Asia 1, SAT 1, SAT 2, dan SAT 3. Sedangkan Serotipe yang ada di sekitar Indonesia adalah A dan O.
Penyebaran virus bisa melalui wol/rambut, rumput atau jerami, udara, kotoran, kontak langsung, jarum suntik yang terkontaminasi, pemerah susu dan PMK tidak berbahaya.
Gejala Sapi Sakit yang terjadi di kabupaten Madiun memiliki ciri - ciri : Demam tinggi, tidak mau makan, muncul luka pada lidah, gusi, dan hidung, muncul luka pada kuku, tumit, dan celah kuku.
Penanganan penyakit PMK di Kabupaten Madiun dengan cara pembagian wilayah, mendirikan posko, ketersedian obat di Dinas Peternakan.
SDM di Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun terdiri dari 9 Dokter Hewan, 4 Magang Veteriner, 9 Para medik dan 39 Inseminator.
Bahwa Rakor dilaksanakan sebagai upaya membangun sinergisitas bersama dalam upaya percepatan penanganan wabah PMK, "Pungkasnya. @ wan