Pergerakan penolakan harga BBM, sejumlah mahasiswa PMII lakukan demo ke DPRD Bojonegoro.
Bojonegoro, Nuswantoro Pos.com Gerakan aksi demo penolakan harga BBM masih terus berlanjut (12/09/2022). Dalam hal ini mahasiswa melakukan demo yang mengarah ke DPRD melakukan longmarc di awali dari tempat berkumpulnya yang telah disepakati di pondok pinang. Massa mahasiswa mulai bergerak dengan meneriakan yel-yel keras sepanjang jalan atas penolakan BBM yang telah dilakukan sa'at ini.
Para mahasiwa malalui organisasi PMII yang dikuti sejumlah kurang lebih sebanyak 75 hingga 100 lebih mahasiswa. Dalam orasinya, melalui beberapa perwakilan melakukan orasi ketidak setujuannya atas kenaikan BBM tersebut, menurutnya, adanya kenaikan BBM sangat menyengsarakan rakyat .
Merekapun berharap,agar, pemerintah melakukan kajian ulang kembali atas kebijakan tersebut. Sa'at ditemui di lokasi demontrasi, Mitroatin sebagai salah satu perwakilan pimpinan DPRD Bojonegoro yang menemui masa pendemo, mengatakan, bahwa, demo yang dilakukan adalah hak mereka. Negara kita sangat menjunjung demokrasi, jadi silahkan mereka mengutarakan pendapat dan hak haknya untuk tidak setuju atas kenaikan harga BBM,Tambahnya lagi, Mitroatin sebagai wakil pimpinan DPRD Bojonegoro mengatakan, "Pemerintah tidak mungkin menyengsarakan rakyatnya, semuanya telah dilakukan dengan perhitungan yang matang, Sementara dari partai Golkar pusat sendiri telah memprediksi secara tepat perhitungan kenaikan BBM ini, agar, tidak berlanjut membebani APBN sehinga berakibat justru malah merugikan rakyat. Ujarnya",
Para mahasiswa dari PMII Tersebut diterima untuk masuk ke dalam gedung DPRD Bojonegoro oleh beberapa pimpinan, yakni, dari Partai Golkar, Mitroatin wakil ketua dan sukur wakil dari Partai Demokrat sebagai wakil ketua DPRD Bojonegoro. Pertemuan antara wakil dari masa Organisasi PMII mengutarakan maksud dan tujuannya adalah, mengkritisi kebijakan yang telah pemerintah lakukan yang dirasakan sangat merugikan dan menyengsarakan. Demikian ujar presiden BEM Unigoro, Dhimas Alif Pioh dalam penyampaiannya di ruangan gedung DPRD Bojonegoro.
Sementara Sukur Supriyanto wakil DPRD Bojonegoro dari partai Demokrat, memberikan penjelasannya didepan para mahasiswa, bahwa, lembaga DPRD Bojonegoro tidak bisa begitu saja menolak kenaikan harga BBM, di karena itu sudah menjadi keputusan Pemerintah pusat dan DPR. Jadi kami disini hanya meneruskan apa yang sudah menjadi kebijakan pusat, secara pribadi dan dari partai Demokrat memang sejak awal telah menolak kebijakan itu. Tambahnya.
Demo yang diikuti dari BEM Unigoro yang berasal dari organisasi kemahasiswaan yang berafiliasi di PMII tersebut, sempat menekan wakil ketua DPRD untuk berani mengadakan press comferens menolak kenaikan harga BBM pada tanggal 19 september nanti secara terbuka disaksikan masyarakat serta menandatangani kesepakatan yang telah dipersiapkan oleh mahasiswa, apabila DPRD mengingkarinya mahasiswa akan kembali berdemontrasi dengan masyarakat langsung secara besar-besaran.
Pihak Polres Bojonegoro sejak pagi hari mengirimkan personilnya, demi menjaga keamanan dengan jumlah 265 personil Polri dibantu TNI dan sejumlah personil dari Satpol PP 32 pemkab Bojonegoro sebanyak Personil. (BAW)