Lsm Mapekkat meminta Kapolda memeriksa BPOM yang diduga lalai
Surabaya,- Dalam era digital seperti ini kemajuan teknologi sudah tidak terbendung bahkan.dalam sistem
pertahanan keamanan pun setiap negara diwajibkan memiliki peralatan yang canggih, dulu F-16 termasuk pesawat eksotik namun saat ini ? Begtu pula dunia kedokteran macam negara
Jerman maupun Kuba sudah sangat canggih nsmun demikian saat wabah cofid 19 mendunia, kita seolah- olah hidup dalam belenggu untunglah perang Rusia versus Ukraina membuka mata kita sedemikian dahsyat pengaruhnya.
Kedokteran di negara ini 11/12 dengan Singapura misalnya, yang walaupun agak sedikit lebih didepan namun perusahaan perusahaan farmasi raksasa tumbuh subur di negeriku, sayangnya dalam bulan bulan terakhir harus terkoyak atas begitu banyak anak bayi meninggal dalam kurun waktu dalam hitungan hari diduga disebabkan gagal ginjal akut diperkirakan ( dugaan ) "killing
Machine" obat dalam bentuk syrup
Lebih parah lagi tugas kewenangan ijin edar uji laborat klinis hingga pengawasan obat -obatan
hut diduna
tersebut diduga mengalami asalah, dapat dikatakan badan pengawas obat dan makanan diduga lalai sehingga menyebabkan tragedi tersebut diatas, sebagai perlumpulan MAPEKKAT
kami merasa sangat prihatin, sedih sekaligus kecewa dengan badan bentukan negara tercinta belum maksimal dalam menjalankan fungsi pengawasan karena ini kami meminta bapak Kapolda Jawa Timur melakukan upaya upaya hukum atas dugaan kelalaian departement ini yang
cukup membuat dunia terbelalak : WHAT'S GOING ON INDONESIA REPUBLIK OF HEALTHY,
dengan kata lain dalam bahasa kami cangkruk di warkop 3rb Rp
3000 harga secangkir kopi : NOK NDI
AE REK BPOM IKI, KQ ISOK KOYOK NGNE - KOK GETINNGGG AKU
Apalagi Lembaga Perlindungan Konsumen pun turut bersuara
(WINARTO/ MAPEKKAT)