Solidaritas Wartawan Surabaya Gelar Tahlil Di Monumen Pers
Surabaya,- Memperingati hari Pahlawan menjadi prioritas tersendiri bagi insan pers di Surabaya. Kebanggaan dan semangat juang "Arek Arek Suroboyo" Yang di kobarkan melalui siaran pers dari Bung Tomo menjadi Spirit tersendiri bagi generasi sekarang. Untuk mengingat adanya peristiwa yang terjadi di depan Hotel YAMATO pada 10 November 1945 selalu di kenang menjadi sebuah peristiwa berdarah dan di sebut sebagai perang semesta yang melibatkan peran Pers kala itu. Pentingnya informasi di saat genting seperti itu menjadi pedoman bagi perkembangan pergerakan yang akan di lakukan oleh Arek Suroboyo untuk melancarkan serangan kepada pihak penjajah.
Rabu, 9 November 2022.
Untuk itu dalam rangka memperingati 10 November 1945 solidaritas Wartawan Surabaya. Menggelar "TAHLIL DAN SILATURAHMI" di Monumen Pers Jl Tunjungan No 100 Surabaya. Acara yang di hadiri oleh beberapa wartawan dari media Online mengingatkan insan pers bahwa tetenger atau Monumen Pers ini adalah sebuah kebanggaan bersama dan sudah sepatutnya wartawan yang memiliki semangat juang wajib melestarikan nilai nilai juang yang di wariskan oleh para pendiri bangsa.
Solidaritas Wartawan Surabaya hanya ingin melestarikan dan mewarisi Spirit dari perjuangan pada 10 November 1945. Niat tulus yang di lakukan oleh sekelompok wartawan ini tidak lebih dari rasa syukur dan mengenang semangat saat pertempuran waktu itu.
Adapun tokoh masyarakat mantan Anggota Dewan tahun 80 an bernama Marzuki juga turut Hadir dalam acara tersebut. Dirinya sangat berharap pada wartawan muda yang memiliki semangat dan spirit juang seperi pendahulunya.
"Wartawan itu bukan sesuatu yang remeh, dia adalah pilar ke 4 negara, jadi masa depan bangsa tergantung juga pada wartawan, maka dari itu sangatlah tepat bila kalian mengadakan tahlil atau kegiatan di sini. Sebab Monumen Pers adalah milik para wartawan atau insan pers, jadi siapapun tidak ada yang bisa menggantikannya." Tutur Marzuki.
Sedangkan Sekretaris Solidaritas Wartawan Surabaya yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua AWS (Aliansi Wartawan Surabaya) Kiki Kurniawan sangat berterima kasih kepada seluruh rekan rekan yang hadir dalam acara Tahlil dan Silaturahmi di Monumen Pers ini.
"Saya sangat berterima kasih kepada seluruh rekan rekan yang sudah mensupport kegiatan ini, meskipun acara ini sangat sederhana namun doa yang kita sampaikan kepada sang Pencipta semoga menjadi alat komunikasi bagi para pejuang Pers yang telah mendahului kita semua. Kami memang sengaja tidak membuat proposal ataupun surat edaran yang berujung pada penggalian dana sebab ini murni gerakan Moral, jadi sangatlah tidak pantas apabila kita mencari sokongan dana dengan meminta ke sana kemari padahal tujuan kita untuk berdoa, buktinya dengan menyisihkan uang pribadi kita acara tersebut dapat di selenggarakan meskipun dengan camilan seadanya dan minum Aqua. Ini bukti solidaritas, jadi percuma ngomong solidaritas kalau kita tidak bisa mewujudkan dalam kehidupan nyata. Jadi singkatnya rekan rekan mengajak kepada seluruh wartawan Surabaya kembali mengingat bahwa Monumen Pers Surabaya adalah milik kita bersama dan bukan milik seseorang ataupun golongan." Ucap Kiki.
Sesuai dengan rencana, gerakan solidaritas ini akan terus di selenggarakan selama untuk kepentingan bangsa. Hal ini di inginkan oleh semua yang hadir pada acara tersebut mengingat kesungguhan dari gerakan ini patut di lestarikan untuk memberikan edukasi kepada wartawan muda generasi penerus bangsa bahwa nilai juang patut di wariskan. (Red)