Keruk Hasil Bumi, Rubah Bentang Alam Kawasan Penyanggah Hutan Pacet
MOJOKERTO,- Nuswantoro pos.com Maraknya usaha tambang Galian C diwilayah Kabupaten Mojokerto, diduga mengindahkan dampak lingkungan yang akan timbul dikemudian hari. Hanya demi keuntungan pribadi yang dinikmati para pengusaha tambang yang bekerja sama dengan salah satu perusahaan beton precase terbesar di Jawa Timur.
Seperti yang awak media temukan sebuah lokasi Galian C yang ada di Desa Wiyu, Galian C ini diduga milik mantan Kades setempat yang mengambil batuan andesit untuk dijual lagi ke pengusaha beton di wilayah Kecamatan Jatirejo.
Lokasi ini adalah kawasan penyanggah hutan diwilayah Kecamatan Pacet, yang mana hari ini sudah mulai rusak karena adanya tambang Galian C diduga ilegal tersebut. Aparat penegak hukum seakan menutup mata dengan adanya tambang Galian C ini, pemilik seakan kebal hukum dan semaunya sendiri mengeruk hasil bumi demi keuntungan kelompoknya.
Bentang alam kawasan Pacet sudah tidak seperti sedia kala, kini banyak cerung-cerung bekas galian yang menyisakan masalah ketika musim penghujan.
Ditemui awak media di sebuah warung, warga yang tidak mau disebut namanya menuturkan jika kekawatiran akan adanya banjir bandang ataupun longsor ketika curah hujan tinggi.
"Sebenarnya warga disini tiap hari, apalagi ketika curah hujan tinggi sangat kawatir karena, yang digalih tersebut merupakan aliran sungai, kita yang disini sangat terdampak baik secara langsung maupun tidak langsung dengan adanya galian tersebut. Yang kita khawatirkan manakala curah hujan sedang tinggi, kita kawatir sungai tidak mampu menampung aliran air dari hulu, sehingga bencana longsor maupun banjir bandang bisa saja terjadi sewaktu-waktu tanpa kita sadari akibat ulah para penambang tersebut", jelas warga pada awak media.
(Budi)