Sekjen Banteng Lawas Suroboyo angkat bicara terkait kutip Oknum Masyarakat yang menjanjikan Kerja OS di Pemkot Surabaya
Surabaya,- Nuswantoro pos.com Merespon arahan atau curhatan Eri Cahyadi walikota Surabaya saat konsolidasi akbar di hotel doubel three Tujungan terkait adanya yang mengutip masyarakat saya ada buktinya ,tolong sing wes yo wes mulai hari ini ke depan aku gak mau ada laporan mane ojo di baleni mane reek demi PDI Perjuangan ,kalau ada laporan lagi akan saya laporkan ke petinggi partai kata "Eri Cahyadi.
Sekretariat Jendral Banteng Lawas Suroboyo Moestar Arifin SH, M.H mengingatkan masyarakat untuk tidak tergiur terhadap iming-iming oknum yang menjanjikan mendapatkan pekerjaan sebagai pegawai outsourcing di Pemkot Kota Surabaya dengan membayar sejumlah uang.
Imbauan ini disampaikan oleh Sekjen Banteng Lawas Suroboyo Moestar Arifin, S.H, M.H menyusul adanya penemuan seorang wanita oleh Tim Investigasi dari Banteng Lawas yang dugaan melakukan kejahatan dengan modus sebagai calo yang bisa memasukkan orang bekerja outsourcing di Pemkot Kota Surabaya. Bahkan wanita ini berhasil meminta korbannya uang sebesar 6 juta rupiah.
Juga pada para relawan banteng lawas kalau membantu masyarakat jangan ada pamrih minta minta uang atau ngutip kalau ada dan terbukti akan saya laporkan polisi sendiri." Ungkap Moestar
"Kita ingatkan masyarakat untuk tidak tertipu oleh oknum yang menjanjikan seperti ini, padahal dari rumah inspirasi Banteng Lawas Suroboyo TIDAK ADA kutipan se sen rupiah pun untuk Lamker outsourcing yang mana mau di masukan ke Pemkot Surabaya" ujar Moestar, senin (13/Maret/2023).
Ia mengatakan untuk tahun ini Pemkot belum ada penerimaan pegawai outsourcing.
"Yang pasti untuk penerimaan outsourcing itu ada mekanismenya dan saat inikan penerimaan itu tergantung kepada penggajian. Nah apalagi sekarang kan belum ada lagi ruang untuk outsourcing itu, karena penggajian keuangan sangat terbatas," Ungkap Moestar
Disinggung terkait adanya penemuan terhadap seorang oknum yang mengaku bisa memasukkan orang bekerja di outsoursing Kota Surabaya, Moestar mengatakan dirinya akan mempelajari seperti apa kondisinya.
"Ini saya baru dengar, nanti akan coba saya pelajari kondisinya. Beberapa waktu lalu pernah terjadi juga ini kepada kita. Ini akan kami cek dulu kondisinya seperti apa. Apakah ini oknum atau seperti apa, harus cek terlebih dahulu," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya dengan modus sebagai calo yang bisa memasukkan orang bekerja outsourcing di Pemkot, wanita ini berhasil meminta korbannya uang sebesar 6 juta.
Dari tim Banteng Lawas Suroboyo mengatakan saat ini pelaku berinisial "NG telah di temukan untuk proses lebih lanjut karena telah melakukan kutipan atau meminta uang terhadap korbannya.
"Benar pelaku "NG sudah mengaku bisa memasukkan orang kerja outsourcing di Pemkot Kota Surabaya," kata Tim senin (13/Maret/2023).
Ia menjelaskan, pelaku ini mencari masyarakat yang ingin bekerja dan bisa menjanjikan masuk sebagai pegawai outsourcing di Pemkot.
"Setelah korban tertarik, kemudian pelaku meminta sejumlah uang agar korban bisa masuk bekerja. Pelaku "NG ini mengaku mempunyai orang dalam sehingga korban percaya," ungkapnya.
Atas kejadian tersebut, korban mengalami kerugian Rp 6 juta yang uang tersebut sudah diberikannya kepada pelaku.
"Setelah uang diberikan, anak korban bernama Nico tidak kunjung terima bekerja di outsourcing Pemkot Kota Surabaya. Merasa ditipu, korban membuat laporan ke Posko Banteng Lawas," sambungnya.
Berkat adanya laporan, Tim investigasi melakukan penyelidikan. Dari penyelidikan pelaku "NG berhasil di temukan kemarin di salah satu.
Adapun barang bukti yang telah di temukan satu buah kwitansi tanda terima sebesar Rp 6 juta," Ungkap" Moestar
Akibat perbuatannya, "NG Tim Banteng Lawas Surabaya terus mengklarivikasi penemuan penemuan oknum yang mengkutip terkait Lamker outsourcing yang mengatasnamakan Banteng Lawas Suroboyo.
(Tim)
Bersambung...