Stop Penumpukan Sampah di Surabaya , AH Thony: Harus Ada Data Riil dan Detail Hingga Pengelolaannya
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya A Hermas Thony juga memberi perhatian atas masalah over supply sampah di TPA Benowo.
Dia merekomendasikan, untuk mengurangi penumpukan sampah perlu dipikirkan langkah penghancuran dengan tetap memperhatikan lingkungan yang aman.
"Kalau memungkinkan dilakukan pembakaran, ya dilakukan pembakaran saja. Yang penting ada edukasi, sampah mana yang boleh dibakar dan tidak, karena bisa menimbulkan polusi," kata AH Thony, Selasa (25/7/2023).
Selain itu, penghancuran sampah dengan cara dibakar bisa dilakukan dengan aman sehingga tidak memantik munculnya bahaya kebakaran hunian.
Misalnya di tempat yang steril dan aman, tidak di tengah hunian padat.
Pimpinan DPRD ini juga menyikapi konsep reuse sampah plastik di Surabaya.
Pemanfaatan kembali sampah plastik sudah saatnya dievaluasi.
Jangan terus menerus dilakukan dan diberi toleransi.
Surabaya harus berani memotong sampah plastik secara kongkret.
Jangan seperti sampah plastik tidak boleh beredar di toko modern tapi membeludak di pasar tradisional.
Mari kita pikirkan penghancuran sampah plastik hingga jadi debu dan sisanya bisa diterima kembali oleh tanah.
"Kalau kita terus memberi kesempatan daur ulang sampah plastik, berarti sama saja melakukan pelestarian sampah plastik berkelanjutan, berkesinambungan dan penumpukan," tandasnya.
Selain itu, AH Thony meminta agar Pemkot Surabaya juga memperhatikan pengelolaan sampah gragal atau sisa material bangunan.
Selain masyarakat kesulitan setelah merobohkan bangunan lama, konsep reuse bisa dialihkan ke sampah gragal ini.
"Pemkot bisa menyediakan lahan khusus untuk mengolah kembali sisa material gedung dan bangunan lama yang diambrukkan. Pemkot harus menjangkaunya agar masyarakat tidak kesulitan," kata AH Thony.
(Ita)