Wisuda STAI Taruna Surabaya XXXI, Dari Pesan Gubernur Khofifah Hingga Perang Pantun




Kali ke XXXI, STAI Taruna Surabaya melangsungkan prosesi wisuda. Kampus yang didirikan oleh empat sahabat, yakni KH Masykur Hasyim, KH. Ischak Iskandar, KH. A. Mu’thy Nurhadi, dan KH. Drs. M. Ichsan Yusuf, pada 1984 silam, kini melangsungkan prosesi wisuda lulusan yang terbagi dalam program studi Pendidikan Agama Islam, PGMI, dan Hukum Keluarga Islam. Berlangsung tepat pada Minggu 24/9, acara wisuda sukses digelar di Asrama Haji Surabaya. 

Menarik, bahwa dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan pesan melalui utusannya, yaitu Dr. Suhartono MPd, Kabid Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Dinas Pendidikan Jawa Timur

“Insyaallah saudara-saudara sekalian tidak salah telah memilih medalami dan mengembangkan ilmu pengetahuan agama di kampus STAI Taruna selama ini. Bersama seluruh civitas akademika, saudara-saudara telah mendapat kehormatan  untuk berproses menjadi seorang intelektual yang berilmu sekaligus berakhlak mulia dan sudah selayaknya mampu menunjukkan peran-peran intelektual  di masyarakat.”

Tokoh Perempuan Internasional yang juga lulusan STAI Taruna (dulu masih bernama STID Taruna) angkatan pertama tersebut, juga menyampaikan apresiasi kepada STAI Taruna Surabaya sebagai bagian penguatan sumber daya manusia yang berkualitas di Jawa Timur. Selain itu, Khofifah pun memberikan pesan penting untuk meneladani para tokoh penggerak pendidikan, diantaranya Edward Said dan Antonio Gramsci. 

“Contoh dalam pandangan kritis Edward Said, seorang intelektual tidaklah berada di atas menara gading, tetapi sebaliknya, mereka terlibat langsung dalam memberikan solusi alternatif terhahdap persoalan kemasyarakatan. Dalam konteks kenegaraan, pekerjaan mereka adalah mempertahankan negara dengan kewaspadaan dan tidak membiarkan negaranya berada dalam kesengsaraan. Mereka tidak boleh memilih diam untuk ketenangan pribadinya, melainkan harus tetap berpihak dan memberikan sumbangsih pemikiran kritikal dan kemampuan teknikalnya.”

“Sedangkan dalam pandangan Antonio Gramsci, kaum intelektual tegak berdiri dalam dua wilayah, yakni teori (intelektual tradisional) dan menghubungkannya dengan realitas sosial (intelektual organik). Dengan demikian, intelektual adalah yang dengan sadar mampu menghubungkan teori dan realitas sosial yang ada. Ia bergabung dengan kelompok-kelompok revolusioner untuk mendukung  transformasi yang direncanakan dalam mewujudkan masyarakat yang maju dan berkeadilan."

Di akhir, Khofifah memberikan pesan stimulus agar para wisudawan mampu berperan mengatasi berbagai persoalan kekinian, masalah ekonomi, sosial-budaya, politik, lingkungan dan perkembagan teknologi digital yang kian masif. 

Dalam kesempatan itu, hadir Dr. H. Sumarkhan yang mewakili Kopertais IV, Ketua STAI Taruna Surabaya Dr. H. Zuman Malaka, MH,M.PdI. MKn., Ketua Yayasan UNITA Dr. Lia Istifhama, MEI., jajaran Wakil Ketua, Dr. H. Nasiri, M.HI., MH., Dra. Lailatu zahro, M.Pd.I., Dr. H. Fathurrohman, M.Ag, para civitas akademika, dan tentunya, para wisudawan. 

Menyambung dari pesan Gubernur, ning Lia menjelaskan pentingnya membangun strategi dalam berperan di tengah masyarakat.

“Para wisudawan, seperti halnya pesan Gubernur, maka kalian harus siap membangun peran. Bersiaplah menjadi syubbanul yaum rijalul ghod, bahwa kalian pemudasaat ini dan kalianlah pemimpin kelak. Maka bangun strategi melalui cara CANTIK, yaitu Cerdas, inovatif, kreatif. Cerdas membaca realitas, berinovasi sebagai added value diri tanpa terjebak sikap diri inferior maupun superior, dan tetaplah memiliki karya kreatif sekalipun tampak sederhana di mata orang lain.”

Sedangkan Sumarkhan dalam sambutannya, menjelaskan pentingnya bagi institusi untuk terus aktif mengikuti perkembangan regulasi terkait perguruan tinggi, seperti kenaikan jabatan fungsional, sertifikasi dosen, dan sebagainya. 

Menarik, acara wisuda tersebut juga ramai bertabur perang pantun, diantaranya sebagai berikut:

Beli saos tomat untuk spagetti, selesai bayar jangan lupa uang kembalian.
Selamat untuk para wisudawan wisudawati, semoga berkah sukses menyertai kalian 

Jalan-jalan ke kota Madinah, jangan lupa beli susu onta. 
Kalau ingin selalu mempesona, tetaplah ingat STAI Taruna tercinta. 

Harum mereka kayu cendana, kuliah penuh berkah STAI Taruna 

Pergi ke Brasil lewat honolulu
Semoga wisudawan berhasil dan sukses selalu 

Gunawan Mondok di Sidogiri, Beli Es Jus di Kota Surabaya.
Selamat Wisudawan Prodi PAI, PGMI, dan HKI,  Semoga Semakin Sukses dan Terus Berjaya

Kota Pahlawan Kota Surabaya, Para Pejuang Nunggu Perintah
Wisudawan Sendirian saja, Gak Bahaya taa
(Tot)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url