Kado Spesial Dies Natalis XL UISI Renovasi Bekas Silo Jadi Masjid dan perpustakaan
Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) mendapat kado spesial tepat pada puncak Dies Natalisnya yang ke-11 tahun 2024 ini. Kado itu berupa dimulainya renovasi salah satu bekas silo yang di antaranya akan dimanfaatkan sebagai masjid dan perpustakaan, serta penunjang aktivitas akademik lainnya. Selain itu, pada momen Dies Natalis kali ini, UISI membuka progam studi baru, yakni S2 Manajemen Bisnis Korporasi.
Hal itu disampaikan oleh Rektor UISI, Prof Dr Dr Eng Ir Herman Sasongko di hadapan sivitas akademika UISI dan koleganya saat prosesi Dies Natalis ke-11 di Auditorium Kampus B, Selasa (23/7/2024).
“Kami juga lagi terus menguatkan posisi UISI sebagai kampus heritage teknologi yang diharapkan sebagai salah satu keunggulan yang tidak dimiliki kampus lain di mana pun,” ungkap rektor penyuka musik rock ini.
Silo merupakan bangunan penyimpanan bahan semen yang dulu digunakan oleh pabrik Semen Gresik. Secara bertahap, salah satunya direnovasi dan didesain menjadi enam lantai yang difungsikan sebagai masjid, perpustakaan, laboratorium, ruang kuliah, serta fasilitas penunjang akademik lainnya.
Dengan tema Dies Natalis “Terus Melaju dalam Kebersamaan”, lanjut Herman, UISI terus menggalang aliansi dengan berbagai pihak untuk menguatkan kebersamaan di bidang pendidikan tinggi. Di antaranya, korporasi Semen Indonesia group, pemerintah, juga mitra-mitra BUMN grup Semen Indonesia, dan para pihak yang memiliki concern dengan dunia pendidikan tinggi.
“Kebersamaan itu terus kami jalin, termasuk dengan teman-teman media. Karena, lewat media atau teman-teman wartawan, UISI bisa dikenal di mana-mana, program-progrmnya tersampaikna dengan cepat,” tandas Herman.
UISI, lanjut Herman, juga terus mematri komitmen untuk menjadi kampus berdaya saing unggul yang dibuktikan dengan out put lulusannya yang memiliki kompetensi profesional dan siap memasuki dunia industri sesuai dengan profesi yang diinginkan. Hal ini dikuatkan oleh prestasi sejumlah mahasiswanya yang mampu berkompetisi di ajang nasional maupun internasional.
“Kami ingin buktikan, bahwa UISI memiliki keunggulan yang bisa jadi mampu bersaing dengan kampus-kampus besar di negeri ini,” ujanya.
Pada kesempataan yang sama, Sekretrais Semen Indonesia Foundation (SIF), Agus Guntoro, menyampaikan perlunya merefleksi perjalanan 10 tahun yang telah dilalui UISI sebagai bahan untuk meraih kemajuan di masa mendatang. Ia berharap pengelola UISI tetap optimistis dalam menjawab tantangan zaman, khususnya dunia pendidikan tinggi.
“Stigma bahwa PTS (Perguruan Tinggi Swasta, Red), khususnya UISI, sebagai kampus pinggiran, sudah terpatahkan oleh prestasi yang diperoleh mahasiswa, misalnya ada yang juara dalam beberapa lomba tingkat nasional. Ini membanggakan dan harus terus ditingkatkan,” katanya memotivasi.
Ia menambahkan, sejumlah prestasi yang dicapai, baik oleh para mahasiswa maupun dosen, tak lepas dari peran SDM yang mengelola kampus ini. Karena itu, ia berpesan agar UISI terus menciptakan aspek-aspek yang menjadi pembeda menuju keunggulan.
“Ini kalau tidak ditangani oleh SDM yang andal, tidak mungkin UISI bisa unggul seperti sekarang ini. Kami berharap pada dekade 10 tahun kedua ini, UISI terus berkembang. Yayasan akan terus back up untuk terus berbenah.
(Samisri)