PERESMIAN GEDUNG PERGURUAN MUHAHHAMADIYAH CABANG TANDES & MILAD 1 ABADI RS, PKU MUHAMMADIYAH SURABAYA



Ketua Umum Pengurus Pusat (Ketum PP) Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nasir MSi memberi pesan kepada pemerintah baru yang menjabat periode 2024/2029 mendatang, untuk bersungguh – sungguh memperhatikan sektor pendidikan dan kesehatan.

Hal ini diungkapkan Prof Haedar Nasir saat ditemui usai memberikan tausiah pada peringatan satu abad Rumah Sakit Pembinaan Kesejahteraan Umat (RS PKU) Muhammadiyah Surabaya dan peresmian Gedung Perguruan Muhammadiyah Tandes di Surabaya, Minggu (1/9) kemarin.


“Saya yakin, menjadi pesan baru untuk pemerintahan yang akan datang, agar memperhatikan pendidikan dan kesehatan bangsa Indonesia. Hal ini harus diperhatikan kalau kita ingin meraih Indonesia Emas. Sebab pendidikan dan kesehatan merupakan dua komponen penting untuk mendorong kemajuan bangsa,” katanya.

Apalagi, katanya dengan nada serius, Prof Haedar, saat ini Indonesia sedang dihadapkan pada tantangan besar terkait dengan hal itu. Yakni, Human Development Index (HDI) Indonesia masih berada di peringkat bawah Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). Bahkan, daya saing bangsa juga terbawah di ASEAN. Selain itu, tingkat IQ orang – orang Indonesia juga terbilang masih rendah. Sehingga butuh upaya lebih untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang lebih cerdas.

“Maka, usaha membangun kesehatan dan pendidikan itu merupakan agenda strategis bangsa yang harus dilakukan oleh pemerintahan mendatang,” tegasnya.

Menaker Ida Fauziyah: Ciptakan SDM Terampil Sesuai Kebutuhan Industri
Prof Haedar juga menjelaskan, Prof Haedar juga menjelaskan, gerakan untuk mewujudkan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik tidak boleh stagnan, melainkan harus terus didorong untuk lebih maksimal lagi. Termasuk dengan kebijakan pendidikan dan kebijakan kesehatan yang ternyata Indonesia masih tertinggal.

Maka, kata pria senang naik kereta api ini, Muhammadiyah akan terus merawat semangat untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berkemajuan melalui sektor kesehatan dan pendidikan. Dakwah Muhammadiyah akan dilakukan dengan terus mengembangkan kemampuan dan relasi, agar bisa meningkatkan gerakan dalam berbagai situasi kehidupan.

“Warga Muhammadiyah, termasuk yang ada di rumah sakit, di sekolah, di perguruan dan amal usaha yang lain, untuk terus merawat semangat berdakwah, semangat bertajdid untuk memajukan kehidupan dengan dasar dan prinsip serta berpandangan Islam yang berkemajuan,” tandasnya.

Rumah Sakit Pembinaan Kesejahteraan Umat (RS PKU) Muhammadiyah Surabaya berdiri pada September 1924 berusia genap satu abad pada 2024 ini. Prof Haedar mengatakan, RS PKU di Surabaya merupakan RS Muhammadiyah tertua kedua di Indonesia setelah RS yang berada di Yogyakarta.

Gegap gempita terasa di Komplek Perguruan Muhammadiyah Tandes, sebab diselenggarakannya peresmian Gedung Baru Perguruan Muhammadiyah Tandes dan Peringatan Milad 1 Abad RS PKU Muhammadiyah. Gedung baru yang diresmikan ini gedung bagi Komplek Perguruan Tandes yang memiliki Bargaining School Of Tahfidz.

Peresmian gedung perguruan Muhammadiyah Tandes menandai era baru bagi pergerakan dakwah Muhammadiyah di wilayah Surabaya Barat. Gedung yang terdiri dari enam lantai ini menjadi salah satu ikon baru bagi Muhammadiyah di Surabaya. Gedung yang di lantai satunya ini difungsikan untuk masjid ini menjadi salah satu sarana pendidikan yang megah di daerah Tandes, Surabaya Barat ini pungkasnya. (Samisri)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url