Viral.. Terduga Pengancaman Siswa SMA Gloria 2 Surabaya Ditangkap di Bandara Juanda
Sidoarjo,- Aksi arogan IV, pria asal Surabaya yang memaksa seorang siswi SMAK bersujud dan menggonggong, berujung pada penetapan dirinya sebagai tersangka. Penangkapan dramatis dilakukan oleh Tim PPA dan Jatanras Polrestabes Surabaya di Bandara Juanda, Sidoarjo, pada Kamis (14/11) sore, sekitar pukul 16.00 WIB, saat IV hendak meninggalkan kota.
Kasus yang menghebohkan ini bermula dari video viral di media sosial. Dalam video tersebut, IV tampak membentak EN, seorang siswi SMA Kristen Gloria 2 Surabaya, di halaman sekolah. Ia memaksa EN untuk bersujud sambil menggonggong sebagai bentuk permintaan maaf karena diduga mengejek anaknya, EL, saat pertandingan basket di sebuah mal di Surabaya Timur. Kejadian ini berlangsung pada 21 Oktober lalu dan menuai kecaman luas dari masyarakat.
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Dirmanto, menjelaskan bahwa penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik memeriksa total 19 saksi, termasuk 11 saksi yang diperiksa hingga Kamis sore.
“Setelah gelar perkara, IV resmi kami tetapkan sebagai tersangka. Penangkapan dilakukan secara tegas di Bandara Juanda sekitar pukul 16.00 WIB,” kata Kombes Dirmanto dalam konferensi pers di Mapolrestabes Surabaya, Kamis petang.
Setelah diamankan, IV langsung dibawa ke Polrestabes Surabaya dan tiba sekitar pukul 17.21 WIB. Saat ini, penyidik di Gedung PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya tengah mendalami kasus ini untuk melengkapi berkas perkara.
“Kami masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Perkembangan terbaru akan kami sampaikan setelah pemeriksaan selesai,” tambah Dirmanto.
Aksi IV yang memicu kemarahan publik terjadi karena ia tidak terima anaknya diejek oleh EN. Namun, tindakannya dianggap melewati batas dan menjadi perhatian serius aparat hukum. Polisi berkomitmen menangani kasus ini secara transparan dan profesional untuk memberikan keadilan bagi korban.
Penangkapan IV menunjukkan respons cepat aparat kepolisian terhadap kasus yang mencoreng dunia pendidikan ini. Masyarakat diminta menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut, sementara Polrestabes Surabaya terus menggali fakta-fakta untuk mengungkap seluruh kebenaran di balik insiden ini.