MIMNU Pucang Rayakan Satu Abad
SIDOARJO, Madrasah Ibtidaiyah Muslimat Nahdlatul Ulama (MIM NU) Pucang Sidoarjo merayakan puncak satu abad berdirinya sekolah pada Rabu (4/12/2024).
Hadir dalam acara ini ketua Muslimat Sidoarjo Ainun Jariyah, Ketua PCNU Sidoarjo KH Zainal Abidin, Veve Zulfikar dan sejumlah undangan lainnya.
Kepala sekolah MIM NU Pucang, Hamim Thohari mengatakan, peringataan satu abad ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, mulai dari lomba antar TK Se-Kabupaten Sidoarjo, Market Day dan Talent Show, hingga tasyakuran, sholawatan dan pentas seni.
Hamim menjelaskan, sekolah MIM NU Pucang berdiri sejak tahun 1924, awalnya sekolah ini masih berupa wadah pembelajaran tradisional milik ulama NU di Sidoarjo. Transformasi sekolah ini terus berlanjut hingga kini menjadi sekolah bertaraf internasional favorit di Sidoarjo yang menggunakan kurikulum terpadu atau integrated curriculum.
"Memang tidak mudah menjadikan madrasah trasional menjadi go internasional, Ada beberapa program yang mulai awal kita canangkan sekolah fullday, semi fullday, tartil Al-Qur'an tahfid Al-Qur'an, kelas akselerasi, lalu kita punya terobosan mencari link-link sekolah internasional yang ada di Indonesia, sehingga kurikulum kita bisa adopsi adaptif dan tahun 2012 menjadi centernya cambridge dengan id 276, saat itu mulai eksis survive perkembangan MIM NU terlihat sekali," ucapnya.
Hamim menjelaskan, MIM NU Pucang mengadopsi adaptif kurikulum internasional cambridge ada tiga subjek mata pelajaran, medsain dan bahasa Inggris, sekolah mengembangkan dan mengemas semua mata pelajaran diajarkan dalam bahas Inggris, baik itu religi, akidah, fikih, Quran, Hadis, pelajaran umum matematika, sains, fisik, semua berbahasa Inggris dan Ujiannya juga menggunakan bahasa Inggris.
"Anak-anak kelas 1, 2 dan 3 ada ujian internasional Center progresion test, kelas 4 dan 5 ada cambridge internasional Primary progresion test, kelas 6 untuk sertifikat cambridge ada cek point, soal dikirim dari cambridge dan dikoreksi dari sana, anak-anak nanti akan mendapat ijazah dari cambridge university," terangnya.
Saat ini ada sekitar 84 guru MIM NU yang mendidik para siswa dengan menggunakan pengantar bahasa Inggris dalam pembelajarannya. Total jumlah siswa mencapai 1.176 siswa ada yang tidak hanya dari Sidoarjo saja, ada yang berasal dari Surabaya, Pasuruan dan Mojokerto.
Ketua PC Muslimat NU Sidoarjo, Ainun Jariyah mengaku bangga atas capaian sekolah di usia satu abad ini. Ia meminta agar para pendidik di sekolah baik MI, MTS, MA dan RA NU Pucang, tetap mengedepankan pendidikan yang berkarakter. Bagaimana memerikan pelayanan pendidian yang lebih baik sesuai dengan keinginan dan harapan yang selama ini diprogramkan.
“MIM NU Pucang tidak boleh meninggalkan ajaran Ahlusunnah Waljamaah untuk menciptakan anak didik yang beraklaqul karimah,” terangnya. (Samisri)